Hari Pertama (Hari Jumat)
Kita berangkat 16.30 wita dari mess (Jalan Proklamasi) menuju Terminal Lempake Samarinda, biaya angkot per orang Rp 4.000,-. Perjalanan Mess ke Terminal Lempake Samarinda kurang lebih 20 menit. Tibalah kita di Terminal Lempake, Puji Tuhan ternyata Bus ke Bontang masih ada. Sebelumnya kita tanya-tanya Bus ke Bontang cuma sampai pukul 18.00 wita saja. Dan untungnya kami langsung mendapatkan Bus, walaupun mendapatkan bangku bakso alias bangku yang plastik dikarenakan sudah penuh.
angkot menuju Terminal Lempake Samarinda
Terminal Lempake
Bus yang kami naiki ke Bontang
Perjalanan Terminal Lempake Samarinda - Bontang memakan waktu kurang lebih 3 jam. Biaya Bus per orang Rp 25.000,- Rute jalan yang dilalui sangat tajam dan agak rusak. Sebaiknya bagi kalian yang mabok diperjalanan harus lebih disiapkan obat-obatan. Penerangan jalan pun sangat kurang, kita melewati perkebunan sawit dan hutan-hutan.
penampakan Bus ke Bontang
Kita sampai di Terminal Bontang pukul 20.00 wita, perjalanan belum sampai sini kita melanjutkan perjalanan menuju Hotel dekat pelabuhan Tanjung Laut dengan angkot, biaya angkot per orang Rp 5.000,-. Jarak tempuh Terminal Bontang-Hotel tidak terlalu jauh, hanya memakan waktu 20 menit.
Sampai di Hotel kami langsung reservasi kamar, biaya kamar Rp 70.000. Kita mengambil yang paling murah, karena kita hanya menunggu pagi untuk menyebrang. Dan setelah bebenah dan mandi kita makan malam dekat Hotel.
Hotel Surya Raya Bontang
Santi
Penulis
Hari Kedua (Hari Sabtu)
Karena kita tidak tahu jam penyebrangannya, kita pagi-pagi buta jalan menuju Pelabuhan Tanjung Laut. Kami menuju Pelabuhan dengan jalan kaki selama 15 menit, memang tidak jauh. Dan sesampainya kita disana ternyata masih sepi. Kita bertanya-tanya kepada penduduk sekitar mengenai harga penyebrangan. Harga sewa kapal untuk penyebrangan sekitar Rp 350.000- Rp 500.000 untuk kapal yang kecil, Rp 500.000-800.000 untuk kapal yang lebih besar. Sebaiknya kalian yang mau kesana lebih baik rombongan, lebih murah. Tapi beda dengan kita..hahahaha... Puji Tuhan banget kita ketemu seorang Bapak yang baik sekali, kita di gratiskan. Tapi kita kasih saja Rp 50.000 untuk uang makan/uang terimakasih.
saya dan sang kapten
sang kapten sedang mengemudikan kapalnya
Penyeberangan Pelabuhan Tanjung Laut menuju Pulau Beras Basah menempuh waktu 30 menit, kita melewati penambangan gas/minyak Pertamina. Dari informasi yang saya dapatkan dari warga sekitar, sebelumnya Pulau Beras Basah tidak di buka untuk umum hanya PT Badak saja. Karena sebelumnya memang PT Badak yang mengelola Pulau Beras Basah. Akhirnya dengan perundingan yang panjang PT Badak menutup Pulau Beras Basah dan diambil alih oleh Pemda Bontang. Sampai sekarang Pulau Beras Basah ramai di kunjungi oleh wisatawan lokal.
Pulau Beras Basah
Pulau Beras Basah
Finally, Touch Down at Beras Basah Island
yeeyyy
Dan akhirnya sampaiii..yeeaaaayyyyy..
Berikut foto-foto narsis kita
Kita bermalam disini, dan ternyata tidak ada penerangan sama sekali alias tidak ada listrik disini. Buat kalian yang ingin sekali kesini, harus dipersiapkan senter atau lilin untuk penerangan. Disini tidak terlalu banyak aktifitas dive, karena belum terlalu terkenal. Jadi cuma karyawan-karyawan PT Badak, Pupuk Kaltim, atau Universitas yang dekat dengan lokasi. Melihat orang-orang jalan ke laut untuk diving, saya jadi kangen dive sama team tongkol,,, miss you gaeeessss.... :(
Di Pulau ini juga sangat minim air bersih, ada yang menjual air bersih 1 jerigen yang isi nya 5 liter di bandrol dengan harga Rp 5.000. Sebaiknya dipersiapkan secara matang kalau ingin ke tempat ini.
Hari Ketiga (Hari Minggu)
Pukul 07.00 wita kita sudah siap-siap untuk pulang, dan kita pun sama seperti berangkat. Kita nebeng hahahaha....
Inilah sepenggal cerita perjalanan kita.
Berikut rincian harga perjalanan kami di luar makan dan pembelian logistik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar