Minggu, 02 November 2014

Pulau Beras Basah - Bontang, Kalimantan Timur

        Pulau Beras Basah?? Mungkin sebagian dari kalian belum pernah dengar Pulau ini, sebenarnya nama Pulau Beras Basah pun ada juga di Pulau Sumatera. Tapi saat ini saya akan menceritakan perjalanan saya menuju Pulau ini. Perjalanan yang melelahkan namun semua terbayar dengan indahnya Pulau ini.


Hari Pertama (Hari Jumat)

        Kita berangkat 16.30 wita dari mess (Jalan Proklamasi) menuju Terminal Lempake Samarinda, biaya angkot per orang Rp 4.000,-. Perjalanan Mess ke Terminal Lempake Samarinda kurang lebih 20 menit. Tibalah kita di Terminal Lempake, Puji Tuhan ternyata Bus ke Bontang masih ada. Sebelumnya kita tanya-tanya Bus ke Bontang cuma sampai pukul 18.00 wita saja. Dan untungnya kami langsung mendapatkan Bus, walaupun mendapatkan bangku bakso alias bangku yang plastik dikarenakan sudah penuh.
 angkot menuju Terminal Lempake Samarinda

 Terminal Lempake


Bus yang kami naiki ke Bontang

          Perjalanan Terminal Lempake Samarinda - Bontang memakan waktu kurang lebih 3 jam. Biaya Bus per orang Rp 25.000,- Rute jalan yang dilalui sangat tajam dan agak rusak. Sebaiknya bagi kalian yang mabok diperjalanan harus lebih disiapkan obat-obatan. Penerangan jalan pun sangat kurang, kita melewati perkebunan sawit dan hutan-hutan.
penampakan Bus ke Bontang

         Kita sampai di Terminal Bontang pukul 20.00 wita, perjalanan belum sampai sini kita melanjutkan perjalanan menuju Hotel dekat pelabuhan Tanjung Laut dengan angkot, biaya angkot per orang Rp 5.000,-. Jarak tempuh Terminal Bontang-Hotel tidak terlalu jauh, hanya memakan waktu 20 menit. 
         Sampai di Hotel kami langsung reservasi kamar, biaya kamar Rp 70.000. Kita mengambil yang paling murah, karena kita hanya menunggu pagi untuk menyebrang. Dan setelah bebenah dan mandi kita makan malam dekat Hotel.
 Hotel Surya Raya Bontang

 Santi

 Penulis

Hari Kedua (Hari Sabtu)

          Karena kita tidak tahu jam penyebrangannya, kita pagi-pagi buta jalan menuju Pelabuhan Tanjung Laut. Kami menuju Pelabuhan dengan jalan kaki selama 15 menit, memang tidak jauh. Dan sesampainya kita disana ternyata masih sepi. Kita bertanya-tanya kepada penduduk sekitar mengenai harga penyebrangan. Harga sewa kapal untuk penyebrangan sekitar Rp 350.000- Rp 500.000 untuk kapal yang kecil, Rp 500.000-800.000 untuk kapal yang lebih besar. Sebaiknya kalian yang mau kesana lebih baik rombongan, lebih murah. Tapi beda dengan kita..hahahaha... Puji Tuhan banget kita ketemu seorang Bapak yang baik sekali, kita di gratiskan. Tapi kita kasih saja Rp 50.000 untuk uang makan/uang terimakasih.


 saya dan sang kapten

sang kapten sedang mengemudikan kapalnya

       Penyeberangan Pelabuhan Tanjung Laut menuju Pulau Beras Basah menempuh waktu 30 menit, kita melewati penambangan gas/minyak Pertamina. Dari informasi yang saya dapatkan dari warga sekitar, sebelumnya Pulau Beras Basah tidak di buka untuk umum hanya PT Badak saja. Karena sebelumnya memang PT Badak yang mengelola Pulau Beras Basah. Akhirnya dengan perundingan yang panjang PT Badak menutup Pulau Beras Basah dan diambil alih oleh Pemda Bontang. Sampai sekarang Pulau Beras Basah ramai di kunjungi oleh wisatawan lokal.

 Pulau Beras Basah

 Pulau Beras Basah 

Finally, Touch Down at Beras Basah Island

yeeyyy

Dan akhirnya sampaiii..yeeaaaayyyyy..
Berikut foto-foto narsis kita








       Kita bermalam disini, dan ternyata tidak ada penerangan sama sekali alias tidak ada listrik disini. Buat kalian yang ingin sekali kesini, harus dipersiapkan senter atau lilin untuk penerangan. Disini tidak terlalu banyak aktifitas dive, karena belum terlalu terkenal. Jadi cuma karyawan-karyawan PT Badak, Pupuk Kaltim, atau Universitas yang dekat dengan lokasi. Melihat orang-orang jalan ke laut untuk diving, saya jadi kangen dive sama team tongkol,,, miss you gaeeessss.... :(

       Di Pulau ini juga sangat minim air bersih, ada yang menjual air bersih 1 jerigen yang isi nya 5 liter di bandrol dengan harga Rp 5.000. Sebaiknya dipersiapkan secara matang kalau ingin ke tempat ini.

Hari Ketiga (Hari Minggu)

       Pukul 07.00 wita kita sudah siap-siap untuk pulang, dan kita pun sama seperti berangkat. Kita nebeng hahahaha....




Inilah sepenggal cerita perjalanan kita.
Berikut rincian harga perjalanan kami di luar makan dan pembelian logistik.

Kamis, 18 September 2014

Pulau yang tak terurus "TANJUNG PUTUS, LAMPUNG"


Ini perjalanan iseng gw ke Pulau Tanjung Putus yang indah (ini menurut gw) hahaha..
Awalnya gw dan Santi (anak KSR UKI) dari Pasar Rebo ke Pelabuhan Merak pukul 23.00 WIB. Ini pertama kalinya gw naik Kapal hahaha..

Ini nama kapal yang kita tumpangin, buat ukuran kapal feri ini bagus.. ada ekskalator haha.. sayang banget ga gw foto.
 asik ya bu makan pisang gw..hahahaha

 Ini ruang tunggunya

Inilah wujud dalam kapal feri nya, mantap kan..hahahaha

Dan, sebelumnya gw tuh ketemu sama temen Pendidikan Dasar Aranyacala Trisakti (Didas) 28 namanya Syam haha.. Dia mau ke Pulau Kiluan bareng temen-temennya.

Singkat cerita kita sampai di Bakauheni pukul 08.00 WIB. Kita langsung meluncur ke Bandar Lampung bergabung sama Donny, Fejra, dan Eka. Sampai di Bandar Lampung 11.00 WIB tapi kita langsung ke RS hahaha si Santi kena cacar hahha...hahahahaha

 kesian banget yak :D

 Rumah Sakit DKT Bandar Lampung

Rumah Sakit DKT Bandar Lampung

Ini struck pengobatan

Okay setelah semua selesai kita langsung cuss ke Tanjung Putus dengan menggunakan motor..ahahahaha. Ini pertama kalinya gw perjalanan jauh dengan menggunakan motor,,hahha 
Perjalanan menuju Tanjung Putus menempuh kurang lebih 3 jam. Kita mulai berangkat pukul 14.00 WIB dan sampai ke TKP pukul 17.20 WIB. Kita perlu menyebrang terlebih dahulu dari teluk (orang setempat menyebutnya teluk) ke Pulau Tanjung Putus.

Setelah menyebrang kita langsung membuat tenda, dan makan malam lah kita..hahaha
Hari yang melelahkan, Puji Tuhan cuaca hari ini bagus banget.. ga ada hujan atau angin yang kenceng.. Semua tenang, ditemani bintang-bintang yang banyak yang jarang ditemu di Jakarta...ahahahaha

 menunggu perahu penyebrang yang mau angkut motor-motor kita

 inilah gw

indahnya

Besoknya mereka main-main air di laut dan gw cuma cari cangkang-cangkang yang bagus.. buat oleh-oleh ceritanya :p

Penduduk disana sangat ramah, mereka mayoritas dari Serang Banten. Usut punya usut, mereka sudah tinggal sejak nenek bunyut mereka tinggal. Mereka berpenghasilan dari ikan dan berdagang, dan anak-anak mereka bersekolah di teluk. Karena di Pulau Tanjung Putus ini belum ada sekolah. Sangat miris melihat Pulau ini, sebenernya Pulau ini sangat indah kalau mereka menjaga dan merasa memiliki Pulau ini. Pulau ini sangat kotor, penduduk setempat lebih suka membakar sampah yang menjadikan rumput disana menjadi terbakar pula. Seharusnya Pemerintah Lampung ikut adil dalam memperkembangkan Pulau ini. 

Dan kekurangan dari Pulau ini, tidak ada klinik kesehatan. Apabila mereka sakit, mereka harus menempuh jarang yang sangat jauh dan jalan yang rusak. Sangat disayangkan sekali..
Ada seseorang penduduk Pulau ini bercerita ke gw kita panggilnya Emak, anak beliau hamil dan segera melahirkan, dikarenakan rumah sakit sangat jauh anak beliau melahirkan di jalan, Puji Tuhan anak dan ibunya selamat dan sampai saya ketemu mereka sehat.

Setelah bercerita banyak gw dengan Emak dan mereka selesai main air, akhirnya kita makan siang dan sekalian berberes untuk pulang ke Bandar Lampung.

Pukul 14.00 WIB kita pulang dan sampai Bandar Lampung 17.30 WIB dengan badan yang sudah cape hahaha... Setelah beristirahat sejenak gw dan Santi balik ke Jakarta.

Inilah segelintir cerita perjalanan gw yang menyenangkan, menemukan teman baru, spot baru..
Tempat ini wajib kalian singkahin, walaupun transportasi yang minim dan lumayan mahal. Sebaiknya kalau ke tempat ini menggunakan mobil yang off road hahaha.. karena jalanannya menantang abis hahaha alias rusak.. ahaha

Sekian cerita gw, semoga menyenangkan..
I LOVE INDONESIA

Selasa, 09 September 2014

Open Water Part 2

Horee...

Hari Pertama

Pada tanggal 30-31 Agustus 2014 kita (gw, mba Dini, mba Lyra, dan mba Amel) akan mempraktekan latian kolam kita di Pulau Pelangi (masih di kepulauan seribu Jakarta).

Kita sangat excited melakukan perjalanan ini, ternyata kita bebarengan dengan bang Rana, mba Itam, dan bang Dwi. Seru banget Aryers berkumpul hahaha.. dan gw yang paling muda diantara mereka... hahaha... Kalo Aryes uda kumpul sudahlah suasana pasti pecah dengan canda tawa..

Okay, kita berangkat dari Pantai Mutiara Pluit pukul 08.30 WIB. Kita berangkat menggunakan Speed Boat, masuklah kita semua dan cussss berang-berang pake kancut berangcuuuuttt...hahaha
Kita sampai di Pulai Pelangi pukul 09.30 WIB sebelumnya ada breafing mengenai kamar dan kita dapet satu rumah. Setelah itu kita beberes dan melakukan dive pertama pada pukul 10.30 WIB.

Pada dive pertama kita masih belum menemukan cara yang tepat bagaimana menyeimbangkan badan kita agar tidak bersentuhkan ke dasar laut. Gw masih suka naik ke atas hahaha.. soalnya masih belum nemu titik imbangnya..hahaha.. dan suka di tarik kedalam laut sama Bang Hodo..ahahahahaha
Butuh kesabaran besar buat mengatasi 6 diver yang masih Open water..hahaha dan tangan Bang Hodo cuma dua, taulah yak bagaimana pusingnya hahaha...

Dan setelah dive pertama, kita langsung melakukan dive kedua masih ditempat yang sama yaitu di sisi dermaga Pulau Pelangi untuk memantapkan kembali.

Dive hari ini selesai dan ditutup dengan sunset yang indah. Setelah itu kita melakukan ujian, hahaha... ujiannya keren ga ada 1 jam sudah selesai hahaha.. :D ya iyalah orang ngerjainnya kerjasama upss ini bukan nyontek loh, tapi kerjasama..hahahahaha

Hari ini selesai, dengan hati yang gembira...


Hari Kedua

Dive ketiga di hari kedua ini, agak berbeda dengan kemarin. Kita melakukan dive dengan sarana kapal, dan kita harus tahu bagaimana cara turun dari kapal dan menuju tali jangkar kapal agar kita tidak terbawa arus. Satu persatu diver turun dan masuklah kita semua. Hari ini yang mandu kita itu Bang Fajar, dia yang mengintruksi penyelaman kita. Kita diajak ke kedalaman 16 meter, di dalam indah walaupun ga seindah pulau-pulau yang sudah terkenal, tapi gw ngerasa seger liatnya.
Setelah tabung oksigen mulai habis, naiklah kita satu per satu dengan menggunakan tanda agar kapal menjemput kita. Dan pulanglah kita ke dermaga Pulau Pelangi.

Istirahatlah kita sambil mengganti tabung oksigen yang baru, kita istirahat sambil foto-foto hahaha..

Okay, istirahat selesai kita melanjutkan penyelaman. Pada dive keempat dilakukan di sekitar dermaga tapi sisipi bagaimana menggunakan kompas selam. Dipenyelaman kali ini Bang Hodo ga banyak emosi menghadapi kita, karena kita sudah ga naik ke permukaan laut..hahahaha..
Kurang lebih 30 menit penyelaman dilakukan dan naiklah kita tapi dengan metode menghembuskan manual kantup BCD kita. Itu sesuatu banget niupnya hahaha...

Open Water selesai dan kita mendapatkan License Open Water..yeeeyyyyyy senangggg..

Buat kalian semua yang baca blog gw ini, menyelam itu asik, tenang.. pokoknya asik banget lah...

Terimakasih buat Bang Hodo yang sudah mendidik kita sampe kita bisa menyelam, yang mengajarkan dengan sabar..hehehe
Terimakasih buat seseorang mba yang sudah bantu gw open kredit buat ikut kursus ini, terimakasih banyak mbaaa :*



Minggu, 24 Agustus 2014

Open Water Dive Part 1

Horeee... Akhirnya gw bisa kursus diving..yeyeyeyeyeyyyyy

I'm so happy!!!
Pertama gw kira gampang buat latihan dive, eh ternyata susah syekaliiii... Gw yang biasanya nafas pake hidung, ini harus dibiasain pake mulut.. hahaha.. Bener-bener dah bikin kagok, mana kadang tahan napas gara-gara kebiasaan berenang.

Gw bersama senior-senior 'MPA' Aranyacala Trisakti ( Mba Dini, Mba Amel, dan Mba Lyra) dan Instrukturnya Bang Hodo (Suhodo). Oke, kita pertama kali kelas pake video sambil dijelasin semua dari alat sampai kesehatannya. Tapi ternyata praktek tak segampang teori..hahahaha

Masuklah sesi kolam alias praktek, Bang Hodo menjelaskan lagi tata cara menyeting alat (ahahahaha pake bahasa anak ARY) setelah selesai kita lakuin yang uda Bang Hodo jelasin. Selesailah kita setting alat, tapi ternyata ga dipake dulu, kita di ajak berenang pake Fins (sepatu seperti kaki katak), Masker, dan Snorkle keliling kolam. Yes, gw berhasil disini...ahahaha... Dan tibalah alat selam dipake, Bang Hodo jelasin juga gimana cara-cara awal menyelam (masuk ke air). Semua gw uda ngerti, tapi rasa panik gw ini yang belom sembuh-sembuh. grrrrrrrr......

Masuklah kita semua di dalam kolam, masih di kolam yang dangkal. Kita praktekin gimana cara lepas Regulator, lepas pasang Masker didalam air. Sumpah demi apapun itu susah huhuhu... dengan kebenarian gw nekatin biar bisa, dan akhirnya gw bisa.. horeeee..!!! *shake hand* Penghargaan banget buat diri gw bisa kalahin panik gw..YESSS!!!!

To Be Continued...